Telkom Anak Perusahaan

PT PINS Indonesia (PINS)

Anak Perusahaan Telkom ini menyediakan layanan digital lifestyle, seperti e-learning, e-health, e-government, e-commerce, dan lain-lain. Telkom Indonesia mendirikan PINS pada tahun 2000 dengan nama PT Primacom Interbuana dan berganti nama menjadi PINS pada tahun 2014. PINS dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 51% dan oleh PT Indonusa Telemedia (Transvision) sebesar 49%.

Anak Perusahaan Telkom Lainnya

Telkom Indonesia juga memiliki beberapa anak usaha lainnya yang bergerak di bidang telekomunikasi, selain tiga anak usaha utama yang telah diulas di atas, yaitu:

PT Telkom Merupakan Perusahaan BUMN Bergerak Di Bidang Apa?

Salah satu bidang utama di mana PT Telkom beroperasi adalah layanan telekomunikasi. Ini mencakup sejumlah layanan yang diberikan kepada pelanggan melalui jaringan telekomunikasi yang luas dan berkualitas tinggi. Beberapa layanan utama yang diberikan oleh PT Telkom di bidang telekomunikasi termasuk:

Selain layanan telekomunikasi, PT Telkom juga berfokus pada pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur telekomunikasi yang memungkinkan penyampaian layanan ini ke seluruh Indonesia.

Mereka memiliki jaringan telekomunikasi yang luas, yang mencakup serat optik, jaringan nirkabel, dan infrastruktur lainnya yang diperlukan untuk mendukung komunikasi data, suara, dan video yang berkualitas.

Salah satu prestasi penting PT Telkom adalah pengembangan Palapa Ring, sebuah proyek jaringan serat optik yang menghubungkan seluruh pulau-pulau utama di Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk memperluas konektivitas internet ke daerah-daerah terpencil dan meningkatkan akses ke layanan TIK di seluruh negeri.

Selain layanan telekomunikasi, PT Telkom juga menyediakan berbagai solusi dalam bidang Teknologi Informasi (TI). Mereka telah memperluas operasi mereka untuk mencakup layanan berbasis TI yang mencakup sejumlah area kunci:

Pentingnya Status BUMN

Kehadiran Telkom sebagai BUMN memiliki beberapa implikasi penting dalam konteks pembangunan nasional. Berikut adalah beberapa alasan mengapa status BUMN untuk Telkom adalah strategis:

Telkom adalah BUMN yang memiliki peran penting dalam mendukung sektor TIK dan telekomunikasi di Indonesia. Meskipun telah mengalami transformasi dari Perusahaan Negara Telekomunikasi (PNT) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Tbk, Telkom masih dianggap sebagai BUMN karena pemerintah memiliki saham mayoritas dalam perusahaan ini.

Status BUMN Telkom memiliki manfaat strategis dalam mendukung pembangunan nasional di bidang TIK dan telekomunikasi. Namun, ada juga kritik dan perdebatan seputar keberadaannya, terutama terkait dengan efisiensi, inovasi, dan potensi monopoli.

Pemerintah dan masyarakat perlu terus mengawasi peran dan kinerja Telkom sebagai BUMN untuk memastikan bahwa perusahaan ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi negara dan masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan dunia teknologi dan komunikasi yang cepat, peran Telkom sebagai pemain utama dalam sektor ini tetap menjadi hal yang sangat penting.

📋 Cara Membeli dengan Mudah:

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya.

Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Liputan6.com, Jakarta - Anak perusahaan Telkom Indonesia yang bergerak di bidang konten-konten digital, Melon Indonesia, secara resmi mengumumkan rebranding menjadi Nuon Digital Indonesia.

Dalam siaran persnya, dikutip Selasa (29/11/2022), hal ini demi memperkuat posisinya sebagai perusahaan konten hiburan digital yang terdepan di Tanah Air, terkhusus gim, streaming musik, layanan over-the-top, dan ticketing.

Melalui nama baru yang menggantikan Melon Indonesia ini, perusahaan juga menyatakan komitmen untuk memperluas visi membangun dunia bagi siapa pun untuk bebas menggali kemungkinan tanpa batas, leluasa menunjukkan kreativitas, serta membentuk keseruan di masa kini dan hari esok.

Aris Sudewo, Chief Executive Officer Nuon Digital Indonesia, mengatakan dalam bingkai identitas baru Nuon Digital Indonesia, mereka sedang bertransformasi membentuk kreativitas kolaboratif.

"Kami akan menjadikan hiburan digital lebih dari sekadar konten yang mengalihkan perhatian dari dunia nyata, tetapi mampu menginspirasi hari ini dan membentuk ekosistem hiburan digital Indonesia yang semakin bersaing di masa depan," kata Aris.

"Melalui hiburan berkualitas, kami memiliki kekuatan untuk mengubah hidup dan mengubah dunia," imbuhnya.

Aris melanjutkan, perusahaan pun mempertajam upaya untuk terus mendampingi para kreator bertumbuh melalui empat langkah terkini.

Menurut CEO Nuon Digital Indonesia itu, keempat langkah ini adalah mendorong percepatan ide untuk membuahkan hasil, memungkinkan kolaborasi beragam untuk hasil yang tepat, membantu membentuk budaya populer melalui ekosistem yang inklusif, dan menekankan pentingnya peran kreativitas dalam mengubah dunia.

Gim pada ponsel lawas memiliki kenangan tersendiri bagi penggunanya. Salah satunya Bounce Classic, game bola basket milik nokia.

Telkom memiliki setidaknya 25 anak perusahaan. Foto/Dok

- Setidaknya ada 25 anak perusahaan BUMN

Group yang menarik untuk diketahui. Telkom Group adalah salah satu badan usaha milik negara (

) terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang telekomunikasi dan informatika.

Sebagai perusahaan besar, Telkom memiliki beberapa anak perusahaan yang terlibat dalam berbagai sektor dan bisnis. Berikut adalah daftar lengkap anak perusahaan Telkom Group:

PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra)

Anak perusahaan Telkom Indonesia selanjutnya yakni TelkomMetra. TelkomMetra mengkhususkan diri dalam layanan multimedia, termasuk penyiaran digital, e-commerce, konten digital, dan iklan digital.

Didirikan pada tahun 2007, TelkomMetra memiliki visi menjadi pemimpin dalam industri multimedia dan menargetkan pendapatan sebesar Rp10 triliun pada tahun 2015. Telkom Indonesia memiliki saham TelkomMetra secara penuh.

Anak perusahaan TelkomMetra termasuk:

PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)

Telkomsel merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia. Perusahaan ini mengoperasikan berbagai teknologi jaringan seperti GSM, GPRS, WiFi, 3G, 4G LTE, dan 5G.

Telkomsel melayani lebih dari 200 juta pelanggan di seluruh Indonesia, mencakup lebih dari 95% wilayah negara ini. Telkomsel juga memiliki kerjasama roaming dengan 362 operator di 196 negara.

Dari segi keuntungan, Telkomsel berperan signifikan dengan memberikan sekitar 60% dari total pendapatan perusahaan induk. Saham Telkomsel dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 70,4% dan Singapore Telecommunications (Singtel) sebesar 29,6%.

Telkomsel memiliki beberapa entitas anak, di antaranya:

Telkom BUMN atau Bukan: Status Hukum Telkom

Kembali ke pertanyaan awal, apakah Telkom adalah perusahaan milik negara atau tidak? Jawabannya adalah, Telkom adalah perusahaan milik negara, atau lebih tepatnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Meskipun Telkom telah bertransformasi dari Perusahaan Negara Telekomunikasi (PNT) menjadi Perseroan Terbatas (Tbk), pemerintah masih memiliki saham mayoritas dalam perusahaan ini.

Saham Telkom yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia dikelola oleh Kementerian BUMN. Pemerintah memiliki kendali penuh terhadap kebijakan strategis dan arah pengembangan Telkom. Selain itu, presiden direktur Telkom juga merupakan pejabat yang ditunjuk oleh pemerintah.

Kehadiran pemerintah dalam kepemilikan dan pengelolaan Telkom bertujuan untuk menjaga kepentingan nasional di sektor TIK dan telekomunikasi. Telkom memiliki peran strategis dalam mendukung konektivitas dan infrastruktur komunikasi di Indonesia, dan oleh karena itu, pemerintah ingin memastikan bahwa perusahaan ini beroperasi sesuai dengan visi dan misi nasional.

PT Telekomunikasi Indonesia International Tbk (TII)

Perusahaan ini menawarkan layanan telekomunikasi di pasar modal Indonesia. Telkom Indonesia mendirikan TII pada tahun 2013 sebagai hasil pemisahan bisnis telekomunikasi lokal dari Telkom Indonesia. TII dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 65% dan oleh publik sebesar 35%.

Peran anak perusahaan Telkom dalam berbagai sektor bisnis tidak hanya mencerminkan komitmen kuatnya terhadap pelayanan yang berkualitas tinggi, tetapi juga kontribusinya yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan dan kemajuan ekonomi nasional.

Melalui berbagai inovasi, anak perusahaan Telkom terus berperan aktif dalam memajukan perusahaan-perusahaan BUMN dan meningkatkan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Perannya sangat besar sebagai pionir dalam industri telekomunikasi di Tanah Air.